Di tulisan ini kita akan membahas mengenai apa itu hidroponik. Bagi sebagian orang hal ini mungkin sudah banyak yang tahu. Tapi untuk para pemula mungkin mereka masih kurang memahami apa itu hidroponik.
Hidroponik adalah sistem atau cara budidaya menggunakan media air sebagai sarana untuk transportasi nutrisi ke tanaman, jadi di hidroponik itu menggunakan media air tidak seperti pertanian konvensional atau cara menanam konvensional.
Menanam dengan cara menanam hidroponik memiliki banyak keuntungan, diantaranya ialah dapat diterapkan dilahan sempit, hemat air, hemat biaya, juga hemat waktu. Mengapa bisa hemat waktu? Sebab dengan menggunakan cara ini kamu bisa memanen lebih cepat dari biasanya. Karena di hidroponik itu sendiri nutrisi sudah ditakar sedemikian rupa sehingga kebutuhan tanaman dapat terpenuhi dengan sempurna.
Selain itu nutrisi hidroponik juga sudah dalam bentuk ion sehingga lebih mudah untuk diserap tanaman. Sedangkan dipertanian konvensional nutrisi itu butuh pomrosesan lebih lanjut seperti pemupukan.
Untuk peralatan tanaman hidroponik kita hanya butuh dua alat, yang pertama yaitu Ph meter dan yang kedua ialah Tds meter. Fungsi Ph meter ialah untuk mengukur keasaman larutan, sedangkan Tds meter yakni alat yang digunakan untuk mengukur partikel terlarut dalam suatu cairan.
Sistem Hidroponik
Untuk sistem hidroponik itu banyak macamnya, tapi di sini kita akan membahas beberapa saja yang umum digunakan yaitu :
- Sistem Wick
- Sistem DTF
- Sistem NFT
Pertama yakni sistem wick, ini merupakan sistem yang paling sederhana dan yang paling lama. Prinsip kerja dari sistem wick yakni penyerapan. Kamu bisa memanfaatkan kain flannel untuk membuat sumbu, dan nantinya sumbu tersebut sebagai media untuk menyerap nutrisi yang disalurkan ke akar tanaman.
Kemudian yang kedua ialah sistem DTF atau kepanjangan dari Deep Flow Technique. Sistem ini menggunakan pipa yang dialirkan air, dan di dalam pipa tersebut biasanya terdapat genangan 2 sampai 3 cm air untuk membasahi akar tanaman sehingga nutrisi dapat diserap.
Dan yang ketiga adalah sistem NFT atau kepanjangan dari Nutrient Film Technique. Mengapa disebut nutrient film technique? karena disini aliran nutrisi dibuat sedemikian rupa, sehingga keuntungannya banyak oksigen terlarut didalam nutrisi. Sistem NFT adalah sistem pengembangan dari sistem dft sehingga dapat meningkatkan kualitas dan juga kuantitas dari tanaman hidroponik itu sendiri.
Tanaman Hidroponik
Sebenarnya hampir semua macam sayuran bisa diterapkan sebagai tanaman hidroponik, namun kita harus mempertimbangkan beberapa poin yang akhirnya didapati beberapa jenis saja yang bisa dijadikan tanaman hidroponik.
Beberapa macam sayuran yang bisa kita coba dengan mudah tanaman hidroponik antara lain:
- Sawi hijau
- Bayam
- Selada
- Pokcay / Pokcoy / Bok Choy
- Brokoli
- Kangkung
- Cabai
- Buncis / kacang panjang
- Tomat
- Strawberry
- dll
Pada dasarnya hidroponik adalah sebuah teknik penanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya, melainkan memanfaatkan air saja. Dalam tanaman hidroponik ada yang harus diperhitungkan.
Cara Menanam Hidroponik
Jika kamu membaca tutorial cara menanam hidroponik yang dianggap mudah, ternyata tidak segampang itu menerapkan agar bisa sukses dibidang pertanian modern 2024. Harus memperhitungkan beberapa poin berikut ini:
- Media Tanam Hidroponik
- Nutrisi Hidroponik
- Hama
- Cahaya matahari
Setelah memperhitungkan poin diatas maka diharapkan semua usaha yang kita buat dalam membangun sistem hidroponik bisa berhasil, kita harus ingat bahwa sayuran atau tanaman itu juga makhluk hidup yang membutuhkan asupan nutrisi untuk tumbuh kembang.
Ibarat kata, manusia tidak bisa hidup jika hanya minum air putih saja. Harus ada makanan serta nutrisi agar tubuh bisa menyerap kandungan yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga dapat berkembang dengan sempurna.
Itulah ulasan singkat tentang mengenal apa itu hidroponik.