Sudah menjadi stereotipe di masyarakat bahwa wanita itu ya dirumah saja mengelola rumah tangga, sedangkan sebagian lainnya beranggapan jika wanita itu bisa bekerja paling ya hanya itu-itu saja seperti administrasi perkantoran, bagian akuntansi, atau HRD. Tidak ada satupun yang berpikiran jika wanita ternyata bisa bekerja di seputar teknologi, bahkan banyak yang menganggap itu hal tabu. Dengan Open Possibilitties Growing Together With Smartfren mari kita bahas bersama.
Seperti yang saya alami sekarang ini, seorang wanita dan seorang istri yang sedikit nyeleneh dari pemikiran masyarakat pada umumnya. Jika orang menganggap saya kerjanya online shop-an, itu salah, karena saya tidak menjual barang ataupun jasa.
Perkenalkan saya Faranisa Dyah Mulya, seorang wanita yang (masih) bekerja di salah satu kantor di Pemalang sebagai asisten Manager Akuntansi. Untuk open possibility, Setiap hari saya kerjanya menghitung keuangan di perusahaan tempat saya bekerja, namun diluar itu saya memiliki 3 website blog.
Pasti muncul dibenak kalian, bagaimana cara seorang wanita memiliki dan mengelola 3 website? Awalnya sangat sulit memang, karena saya dahulu kuliah lulusan Managament.
Jadi gini, kebetulan suami saya berprofesi sebagai programmer dan webmaster sejak tahun 2010, jelas itu dulu sekali jauh sebelum bertemu dengan saya hehehe. Singkat cerita pada tahun 2018 setelah saya memiliki seorang anak bernama Naffa, saya tidak tau harus beraktifitas apa lagi sedangkan pada saat itu tidak memungkinkan saya bekerja ditempat lain karena baru saja memiliki bayi kecil.
Akhirnya saya dengan terpaksa harus belajar menulis dan mengelola blog website seorang diri, sebenarnya suami saya membantu dalam hal teknis namun dia ingin saya mandiri dan jadi wanita yang memiliki kemampuan lebih dibidang dunia digital yang menjadikan cambuk bagi saya harus belajar lebih dan lebih.
Pada awal 2019 suami saya ikut sebuah komunitas bernama Smartfren Community Tegal atau yang biasa kita sebut dengan Sfcom, pada event pertama sfcom Tegal kala itu saya ikut dan menjadikan jaringan saya semakin luas.
Open Possibility
Apakah mungkin seorang wanita dengan anak satu yang masih merintis karir dapat memiliki serta mengelola website dengan ribuan visitor per hari seperti Pastiin.Com ini? Sungguh saya tidak pernah membayangkan sebelumnya, karena sama sekali tidak ada bayangan bagaimana website itu bekerja.
Bahkan untuk website pastiin.com ini saya tidak pasang iklan adsense, pastinya Anda bertanya-tanya dari mana saya mendapatkan uang untuk menjalankan website ini?
Sssttt jangan bilang siapa-siapa ya, jadi sebenarnya saya memperoleh uang dari sistem affiliate. Yakni kita akan mendapatkan uang berupa komisi sekian persen dari penjualan suatu produk yang kita bahas, tentunya situs ataupun produk yang kita review harus benar-benar bagus.
Disitulah rahasia blog Pastiin Dulu ini bekerja, dengan sistem affiliate marketing menurut saya merupakan komposisi sempurna bagi website berkualitas dengan iklan premium. Saya ketahui ini dari suami saya jika website yang menampilkan iklan adsense itu sebenarnya rugi, bagaimana tidak, misalkan website kita yang dibangun secara hati-hati tanpa konten negatif dan menjaga image secara baik namun suatu saat iklan yang muncul dari adsense bisa saja hal yang kurang cocok dengan target pembaca kita.
Kalau secara hitung-hitungan sih gaji di pabrik sebagai accounting yaa sekitar 2 juta rupiah untuk kelas Pemalang, ya lumayan lah. Namun pendapatan dari dunia digital ini yang cukup menggiurkan, bahkan untuk website yang saya kelola saja bisa lebih dari dua kali gaji saya dalam sebulan.
Dibilang capek si ya jelas capek ya, pagi sampe sore saya bekerja di perusahaan kemudian pulangnya beberes rumah dan siapkan makan malam buat suami dan anak. Setelah jam 21.00 lebih barulah saya membuka laptop untuk riset website, riset kata kunci, menulis artikel dan mempublikasikan. Itu semua saya kerjakan setiap hari.
Suami sih bilang kalau tidak kuat ya pilih salah satu aja biar agak ringan dan kalo masih dirasa kuat ya harus tetap semangat, itu kata-kata suami yang selalu aku ingat.
Kemudian bersama sfcom (Open Possibilitties Growing Together With Smartfren) saya mendapat jaringan baru yang pada mulanya tidak pernah saya berteman dengan dosen di kampus A namun berkat komunitas smartfren ini pertemanan saya semakin luas.
Wanita dan Digital
Oke kita ke topik seperti yang saya jelaskan didepan tadi, mungkin rasanya masih terdengar aneh ya wanita bekerja di industri digital. Padahal sebenarnya tidak sedikit loh para wanita hebat didalam dunia digital pada 2024 ini, sebut saja Christina Lie yang menjadi patokan saya bahwa cewe juga bisa kok.
Kita sebagai wanita itu bisa melakukan segalanya, hanya saja tingkat stressnya lebih tinggi dari laki-laki sehingga harus bisa mengontrol emosi agar tidak cepat capek. Ya kan kita emak-emak pasti ngurus rumah ini itu, anak rewel, harus kerja, ditambah harus update website setiap hari itu capeknya minta ampun dah.
Tapi kalo udah dapet hasilnya, emak-emak pasti bakal dilakuin deh.
Terus ada yang bilang, “mbak nisa, suamimu enak banget ya cuman dirumah doang kaga kerja diluar“.
Sering banget loh yang bilang seperti itu, dia bisa ngomong seperti itu karena dia tidak pernah tau seperti apa Work From Home SESUNGGUHNYA hehehe. Kalau kaga kerja diluar ya emang bener enak, namun kerja dirumah itu tidak seperti yang dibayangkan enaknya loh.
Orang kalo kerja di kantor atau pabrik paling 8 jam hingga 12 jam dalam satu hari, tapi kalo suamiku tuh kerja hampir 20 jam sehari loh. Dia tidur jam 7 sore (setelah isya) sampai jam 11 malem, selain itu ya bangun didepan laptop. Tapi yaa mau bagaimana lagi, keluarga kecil kita sudah terbiasa dengan pola kehidupan seperti ini jadi enjoy saja.
Kalau ada yang bertanya kepada saya, “Mbak Nisa, kerja dimana?” Saya akan jawab, saya bekerja di kantor sebuah perusahaan dan saya punya website sendiri. Itu sebuah kebanggaan bagi saya seorang wanita, karena wanita-wanita lain masih merasa bahwa cewek itu ga cocok di IT.
Saya seorang wanita yang awalnya tidak bisa menulis, sekarang bisa riset kata kunci sendiri, menulis artikel sendiri, dan mengelola website sendiri. Modalnya hanya 3, yakni :
- Semangat
- Dukungan orang terdekat
- Koneksi internet yang stabil
Smartfren
Naah untuk koneksi internet yang stabil tanpa gangguan, saya hanya menggunakan Smartfren nih. Paket unlimitednya juga menjadi primadona bagi emak-emak seperti saya loh, hehehehe.
Perlu diketahui nih, sebenernya saya pengguna provider smartfren sejak 2012 alias ketika jaman kuliah hingga akhir tahun 2017. Hingga saya menggunakan kembali sejak di event smartfren community 2019 akhirnya saya mencoba menggunakan kartu pascabayar yang ternyata Keren Abis.
Saya ini bukan promosi smartfren, namun dengan paket internet yang ada di smartfren ini sangat membantu sekali untuk kebutuhan internet di gadget saya. Bahkan untuk theatering masing sangat OK.
Lantas apakah saya merekomendasikan produk smartfren ini untuk Anda? Jawabannya jelas IYA, ini bukan paid promote atau endorse atau sejenisnya. Karena saya sudah lama menggunakan produk smartfren, jadi Anda wajib coba internet lancar namun tetap hemat. Buka Peluang bersama Smartfren Community.